Brantas Pengedaran Narkoba, Lapas Wahai Tes Urin Narapidana Baru
- Administrator
- Kamis, 24 Juli 2025 00:10
- 19 Lihat
- DAERAH

Ambon,CM- Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang salah satunya tentang pemberantasan narkoba ditegaskan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan melaksanakan tes urine bagi lima orang narapidana baru di aula Lapas, Kamis (24/7).
Dalam Pers Release yang diterima redaksi Citra Maluku, pada Kamis Sore, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan tujuan tes urine bagi penghuni baru di Lapas adalah untuk mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba. "Hal ini tegas kami lakukan untuk setiap tahanan maupun narapidana baru guna memastikan lingkungan Lapas yang bebas dari narkoba," terangnya.
Bahkan kata Dia, tes urine membantu petugas mengidentifikasi tahanan dan narapidana yang mungkin menggunakan narkoba dari luar tembok, sehingga tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.
"Pengalaman membuktikan bahwa tidak hanya tahanan dan narapidana baru kasus narkoba yang terdeteksi positif, bisa saja pelaku tindak pidana lain sehingga tes urine wajib dilakukan kepada setiap penghuni baru," tegasnya.
Sementara itu Kepala Subseksi (Kasubsi) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Usman Bakri, menyampaikan bahwa pelaksanaan tes urine merupakan langkah preventif dalam upaya mencegah peredaran narkoba di dalam lingkungan Lapas.
"Selain dapat memicu konflik antarwarga binaan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba juga berpotensi melibatkan oknum petugas serta memicu tindak kekerasan dan pelanggaran disiplin lainnya. Dengan mendeteksi dan menindak pengguna narkoba, tes urine yang terukur membantu menciptakan lingkungan Lapas yang lebih aman dan kondusif bagi narapidana dan petugas demi mewujudkan penegakan disiplin dan integritas," urai Usman.
Senada, Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, mengatakan bahwa hasil tes urine dapat menjadi bahan evaluasi dalam program pembinaan narapidana.
"Jika ada narapidana baru yang terindikasi menggunakan narkoba, maka program rehabilitasi atau pembinaan khusus dapat diberikan untuk membantu mereka lepas dari ketergantungan. Puji Tuhan, hasil hari ini semuanya negatif yang berarti mereka siap mengikuti program pembinaan kepribadian dan kemandirian di dalam Lapas," tambah Merpati.
Sebagai bentuk dukungan dari tingkat wilayah, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro, pun turut berkomentar pelaksanaan tes urine di Lapas Wahai.
"Tes urine akan terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk komitmen Kanwil Ditjen PAS Maluku dalam mendukung Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan se-Maluku. Dengan demikian pelaksanaan tes urine bukan hanya sekadar pemeriksaan medis, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya pembinaan dan pengawasan narapidana," pungkas Ricky.(CM/ML/**)