Meningkatkan Tata Kelola Keuangan UMKM di Kota Ambon, Tim Dosen Program Studi Akutansi Luncurkan Aplikasi “Saku Celana”
- Administrator
- Rabu, 05 November 2025 15:48
- 74 Lihat
- PENDIDIKAN
Ambon, CM — Tim Dosen Universitas Pattimura Program Studi Akuntansi melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Dalam press release yang diperoleh Media Citra Maluku, Rabu (05/11/2025), kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai melalui hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktistek) Tahun 2025.

Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Ambon melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan keuangan berbasis teknologi digital.
Berdasarkan hasil observasi awal terhadap beberapa pelaku UMKM di Kota Ambon, tim dosen menemukan bahwa banyak pelaku usaha masih mengalami kesulitan dalam melakukan pencatatan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian meluncurkan Aplikasi “Saku Celana”, sebuah inovasi digital untuk membantu UMKM dalam melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan secara lebih mudah dan otomatis.
“Aplikasi ini hadir sebagai solusi terhadap permasalahan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan berbasis teknologi digital. Fitur-fiturnya dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata pelaku UMKM di lapangan,”
ujar Prof. Dr. Christina Sososutiksno, Ketua Tim Pelaksana PKM Universitas Pattimura.
Menurutnya, Aplikasi Saku Celana memiliki beberapa fitur unggulan, di antaranya:
Laporan Keuangan Otomatis – Menyediakan laporan laba rugi dan posisi keuangan setiap periode (bulanan, triwulanan, tahunan).
Pencatatan Transaksi Real-Time – Setiap transaksi langsung terintegrasi ke laporan keuangan secara otomatis dan akurat.
Fitur Total Penerimaan dan Pengeluaran Harian – Memudahkan pelaku usaha memantau arus kas secara harian.
Input Sekali, Laporan Jadi – Setiap transaksi yang dimasukkan langsung menghasilkan laporan keuangan lengkap tanpa proses manual tambahan.
“Automatisasi ini akan sangat membantu para pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang efisien, akurat, dan sesuai dengan standar,” tambah Marion Erwin Dien, S.Kom., M.Cs., anggota tim pelaksana.

Ia menjelaskan, dengan penggunaan aplikasi tersebut, pelaku UMKM diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaporan keuangan setiap periode, memahami kondisi usaha secara real-time, dan mengambil keputusan strategis terkait pengembangan bisnis seperti penambahan modal, ekspansi usaha, hingga diversifikasi produk.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan pada 3 November 2025 bertempat di Maluku Vape Paradise, dengan peserta pelatihan berasal dari pelaku usaha dan karyawan mitra UMKM.
Prof. Christina menegaskan, program ini merupakan bagian dari upaya mendukung tujuan nasional dalam mendorong transformasi digital dan peningkatan daya saing UMKM, terutama di daerah timur Indonesia. Saat ini, tercatat sekitar 19.700 UMKM beroperasi di Kota Ambon dengan berbagai sektor usaha yang menjadi penopang ekonomi daerah, termasuk dari sisi penerimaan pajak.
“Ambon merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah timur Indonesia. Namun di tengah potensi besar tersebut, masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan keuangan. Aplikasi Saku Celana kami hadirkan sebagai langkah konkret untuk menjawab persoalan itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengelolaan keuangan yang baik menjadi kunci utama keberlangsungan UMKM. Banyak pelaku usaha gagal berkembang karena tidak melakukan pencatatan keuangan dengan baik, sehingga sulit melakukan evaluasi, deteksi dini, maupun perbaikan terhadap arus kas dan anggaran usaha.
Kegiatan PKM ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan program nasional Asta Cita, khususnya pada poin 4 dan 5 yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia, penguasaan teknologi, dan pengembangan industri berbasis sumber daya lokal.
“Melalui pengabdian masyarakat berbasis teknologi ini, kami ingin mendorong terciptanya tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel di kalangan UMKM, agar mereka mampu beradaptasi di era digital sekaligus berkontribusi pada pencapaian SDGs,” tambah Prof. Christina.
Sementara itu, Hiro Maitimu, pemilik UMKM Maluku Vape Paradise, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Ini pelajaran yang sangat berharga bagi kami pelaku usaha di Kota Ambon. Dengan adanya aplikasi Saku Celana dan pendampingan langsung dari tim dosen Universitas Pattimura, kami kini diharapkan bisa mengelola keuangan usaha dengan lebih baik dan profesional,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia akademik dan sektor riil dalam memperkuat ekosistem ekonomi lokal berbasis teknologi dan tata kelola keuangan yang sehat.(CM/HC)