Wattimena: Menuju Indonesia Bersih 2029, Ambon Tingkatkan Kolaborasi Lewat Gerakan Bersih Pantai

  • Administrator
  • Jumat, 28 November 2025 10:52
  • 21 Lihat
  • RAGAM

Ambon, CM- Dalam upaya memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan,Pemkot Ambon bersama Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup(Pusdal LH) Sulawesi–Maluku (SUMA)  menggelar Aksi Bersih-bersih di Pantai dan Laut Teluk Ambon.

Kegiatan ini  berlangsung di RTP Wainitu,Jumat (28/11/2025). Dalam Apel bersama, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, memberikan  Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komunitas peduli lingkungan, Para ASN dan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam aksi bersih-bersih pantai dan laut,kegiatan ini di lakukan untuk menjaga Kota Ambon tetap Bersih terhadap lingkungan di bawah sorotan Tema, "Menuju Indonesia Bersih 2029".

Wattimena meminta masyarakat Kota Ambon agar tetap menjaga kebersihan lingkungan,Ia menegaskan Pemerintah Kota Ambon tidak bisa bekerja sendiri,Tetapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama,Ucapnya.

Ia mengungkapkan, kondisi pengelolaan sampah di Ambon saat ini masih jauh dari ideal. Keterbatasan sarana dan prasarana membuat pemerintah belum mampu mengangkut seluruh sampah setiap hari. Karena itu, kesadaran masyarakat menjadi modal utama dalam menjaga kebersihan kota,Paparnya

“Kalau Indonesia ditargetkan bersih pada tahun 2029, maka Kota Ambon harus lebih dulu bersih dan modal kita adalah kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan,” Ujarnya.

Ia mengajak seluruh peserta aksi untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum menjaga lingkungan secara berkelanjutan.

Ia mengingatkan kita agar tinggal di lingkungan yang bersih,Aman dan bukan lingkungan yang penuh polusi. Mari sama-sama kita bekerja, menjaga kota ini untuk kita semua,” pungkasnya

di tempat yang sama Kepala Pusdal LH SUMA, Azri Rasul,mengungkap kondisi persampahan di Kota Ambon masih memprihatinkan. Kota Ambon menghasilkan 256 ton sampah per hari, namun hanya 180 ton yang masuk ke TPA. Dan dari jumlah itu, yang berhasil dikelola belum mencapai 10 persen.

“Lebih dari 20 persen sampah ada di luar sistem, di lahan terbuka, selokan, sungai, hingga bermuara ke laut,” jelasnya.

 

Menurut Azri, permasalahan ini terjadi karena sebagian masyarakat masih memiliki perilaku tidak ramah terhadap lingkungan.

"Penanganan sampah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh warga," tegasnya.

Azri juga mengingatkan bahaya mikroplastik yang kini banyak ditemukan di perairan Ambon, termasuk pada ikan dan kerang yang dikonsumsi masyarakat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat memicu penyakit berbahaya, termasuk kanker,bebernya

“Ini bukan ancaman, tetapi masalah nyata yang harus kita tangani bersama,” ujarnya.

Ia berharap aksi bersih-bersih ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial saja, tetapi mampu membangkitkan kesadaran Warga Kota Ambon  untuk terus menjaga kebersihan lingkungan,tutupnya.(CM/Ml)

 

Komentar

0 Komentar