Ambon, CM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maluku menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Swis-Belhotel Ambon, Rabu (3/12/2025). Kegiatan tersebut dihadiri berbagai unsur masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, pimpinan partai politik, hingga insan pers.

Bagi PKB ini merupakan momentum untuk menyusun arah baru pembangunan Maluku periode 2026–2031.

Ketua DPW PKB Maluku, Bahsir Damis, dalam sambutannya menilai kehadiran beragam elemen masyarakat menunjukkan semangat bersama untuk mendorong perubahan di Maluku. Ia menyebut Muswil berlangsung penuh optimisme dan

antusiasme.

Damis menyoroti kebijakan fiskal nasional yang dianggap belum adil bagi Maluku sebagai daerah kepulauan terluar. Menurutnya, keterbatasan anggaran membuat konsep pembangunan berbasis gugus pulau sulit terealisasi.

“Maluku sebagai wilayah perbatasan sangat terdampak oleh kebijakan fiskal saat ini. Tanpa dukungan anggaran yang memadai, semua tertahan,” tegasnya.

Ia bahkan menyoroti permintaan pinjaman daerah sebesar Rp1,5 triliun yang dinilainya tidak cukup untuk membiayai kebutuhan pembangunan strategis Maluku. Menurutnya, potensi besar yang dimiliki daerah seharusnya mendorong pemerintah lebih berani.

“Kalau mau pinjam, jangan 1,5 triliun. Maluku ini kaya raya. Kita punya Blok Masela, Blok Sula, potensi perikanan, hingga sumber daya pertambangan di Seram Barat dan Buru yang belum dikelola maksimal,” tambahnya.

Damis juga mengingatkan agar Maluku belajar dari percepatan ekonomi di wilayah sekitar seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

“Kalau pengelolaan sumber daya alam dilakukan lebih serius, Maluku pasti bisa maju, mandiri, dan membuat rakyatnya sejahtera,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Bahsir Damis mengajak seluruh peserta Muswil untuk memperkuat kolaborasi, mengawal potensi daerah, dan menyusun strategi pembangunan yang lebih berpihak pada kepentingan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini, turut menghadiri Muswil dan memberi apresiasi kepada pengurus PKB Maluku, terutama Ketua DPW Basri Damis, atas terselenggaranya kegiatan yang solid dan inklusif.

Anggia menegaskan bahwa Muswil bukan sekadar agenda rutin, tetapi forum strategis untuk memperkuat kapasitas politik PKB dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

“Ini bukan hanya ajang berkumpul, tapi ruang untuk merumuskan langkah nyata agar PKB lebih dekat dengan rakyat dan mampu memberikan solusi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan partai tidak hanya diukur dari jumlah kursi legislatif, tetapi dari kehadiran kader dalam menyelesaikan persoalan masyarakat, mulai dari kesehatan, layanan publik, hingga peningkatan ekonomi.

Anggia juga menyoroti ironi kekayaan sumber daya alam Maluku yang belum sepenuhnya dinikmati masyarakat. Ia mengenang pertemuannya dengan nelayan di Maluku Tengah yang terpaksa menjual ikan dengan harga murah demi membeli kebutuhan pokok.

“Kita hidup di tengah kekayaan laut, tetapi masih banyak masyarakat yang belum merasakannya. Ini harus diselesaikan bersama,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Anggia berharap Muswil PKB Maluku mampu menghasilkan ide-ide inovatif untuk mempercepat pembangunan daerah, termasuk mendorong pengelolaan sumber daya alam agar lebih baik.(CM/99)