Ambon, CM- Terhendus kabar sejumlah honorer di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang telah keluar atau berhenti, kembali aktif pasca pemerintah Kota Ambon menggeluarkan informasi adanya seleksi tes P3K tahun 2024. Bahkan pegawai honorer/kontrak yang saat ini lolos dalam seleksi tahap I ada terdapat pegawai kontrak atau honorer yang telah keluar kembali masuk lagi alias (mati suri) untuk proses seleksi tes P3K.
Kepada redaksi Citra Maluku, Senin (02/12-2024) salah satu staf di lingkup Pemerintah Kota Ambon yang enggan namanya dipublikasikan menjelaskan bahwa, dari nama-nama yang ada dalam daftar pegawai honorer atau kontrak pada seleksi P3K tahap satu, ditemukan ada yang sudah tidak aktif jadi pegawai honorer (kontrak) kembali ikut seleksi.
“Kalau kita cermati secara seksama, ada sejumlah pegawai honorer yang ada dalam daftar seleksi tahap I itu dalam kurun beberapa waktu mereka tidak lagi menjadi pegawai honorer (kontrak) dan itu bukan terjadi atau ditemukan pada satu OPD di lingkup Pemkot Ambon saja dan itu fakta”ucapnya.
Bahkan kata dia, terkait dengan SK bodong yang sempat menjadi perhatian khusus oleh Pj. Walikota Ambon. Adalah awal dari terungkap sejumlah OPD yang meloloskan atau memasukan pegawai honorer yang telah berhenti kembali untuk ikut tes.
“Kita lihat dan ini bukan hal yang tertutup, pasca ada pemberitaan SK bodong dalam seleksi P3K lingkup Pemkot Ambon, PJ Walikota langsung ambil langka untuk memproses kasus ini. Bahkan tidak diketahui oleh PJ saat ini selain ada yang bermasalah dalam SK, juga ada sejumlah pegawai honorer (kontrak) yang sudah berhenti, kembali masuk lagi dan ini kelemahan dari pihak tim seleksi yang ada di BKD Kota Ambon,” tegasnya.
Bahkan kata Dia, ini masalah bukan terkait suka atau tidak suka antar pegawai kontrak atau honorer. Tetapi berita ini akan menjadi perhatian masyarakat kota Ambon. Namun yang menjadi aneh, mereka-mereka ini adalah orang-orang yang dititip oleh sejumlah kepala OPD untuk menjadi pegawai kontrak.
“Mari Kita telusuri nama-nama yang nantinya pada tanggal 14 akan mengikuti tes seleksi P3K pada gelombang pertama, ada yang namanya sudah keluar dari pegawai honorer,tetapi bisa ikut tes seleksi. Dan ini terlihat bahwa orang-orang dekat dengan pimpinan OPD”cetusnya.
Untuk itu dia berharap, pihak pimpinan BKD dan tim seleksi harus transparan menentukan siapa yang layak menggikuti seleksi tes P3K tahap I dan bila perlu nama-nama yang lolos di cantungkan sesuai dengan OPD-nya dan masa kerja yang bersangkutan dan disitu akan terlihat jelas. (CM/009)
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar